PelatihanManajemen Komunikasi Kesehatan dan ICD-10 di era JKN Pada tanggal 23-24 Juni 2016 RSUD Ungaran mengadakan pelatihan kepada karyawan, perawat maupun dokter tentang Manajemen Komunikasi Kesehatan dan ICD-10, dalam pelatihan ini narasumber berasal dari PORMIKI Jawa Tengah. Kode Kombinasi dan Kode Ganda dalam ICD-10, Koding
PelatihanKredensial Keperawatan Dan Tenaga Kesehatan Lain Daftar Isi Pelatihan Kredensial Keperawatan Dan Tenaga Kesehatan LainTUJUANMATERI KepadaYth. PELATIHAN PENINGKATAN KETEPATAN KODING DIAGNOSIS SESUAI KAIDAH ICD 10 DAN ICD 9 CM DI RUMAH SAKIT 2022; Diklat, In-House, Bimbingan Teknis (BIMTEK) dan
AlibabaCloud, sebagai tulang punggung teknologi digital dan intelegensi dari Alibaba Group, mengumumkan kemitraannya dengan Medico.id, penyedia layanan sistem informasi klinik; dan doctorSHARE, sebuah organisasi non-profit yang berfokus pada layanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan; untuk berkontribusi dalam memberikan layanan dan informasi kesehatan
Perekammedis juga diharapkan mampu memberikan kode penyakit berdasarkan ICD-10 dan kode tindakan berdasarkan ICD-9 CM dalam rangka ikut mensukseskan program pemerintah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang saat ini menjadi perhatian khusus dari sebagian besar rumah sakit swasta serta sasaran pelayanan kesehatan lainnya.
KONSULTAN WORKSHOP; Search for: TRAINING KLASIFIKASI DAN KODEFIKASI PENYAKIT (ICD-10 DAN ICD-9-CM) TERKAIT JKN (ICD-10 DAN ICD-9-CM) TERKAIT JKN. Kode diagnosis yang menjadi salah satu variabel penghitungan biaya pelayanan rumah sakit, menghadapi tantangan akibat berlakunya sistem INA-CBGs. (Keselamatan dan
dRroj.
PEMBUATAN BUKU PRAKTIS KODEFIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT BERDASARKAN BUKU ICD-10 DI PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG ABSTRAK Sistem klasifikasi penyakit merupakan pengelompokan penyakit-penyakit yang sejenis dengan International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problem Tenth Revisions ICD-10 untuk istilah penyakit dan masalah yang berkaitan dengan kesehatan. Penerapan pengodean harus sesuai ICD-10 guna mendapatkan kode yang akurat karena hasilnya digunakan untuk mengindeks pencatatan penyakit, pelaporan nasional dan internasional morbiditas dan mortalitas, analisis pembiayaan pelayanan kesehatan, serta untuk penelitian epidemiologi dan klinis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keakuratan kode diagnosis penyakit berdasarkan ICD-10 di Puskesmas Dinoyo Kota Malang pada tahun 2021. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian secara cross sectional. Populasi obyek dalam penelitian ini adalah seluruh berkas rekam medis pasien rawat jalan pada periode bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2021 sedangkan populasi subyeknya adalah seluruh dokter dan perawat. Sampel pada penelitian ini berjumlah 385 berkas rekam medis dengan menggunakan teknik simple random sampling sedangkan sampel subyeknya adalah 2 orang dokter dan 2 orang perawat. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah kode yang akurat sebanyak 174 kode 45,2%, dan tidak akurat sebanyak 211 kode 54,8%. Ada beberapa faktor penyebab ketidakakuratan kode diagnosis di Puskesmas Dinoyo Kota Malang diantaranya tidak sesuainya kualifikasi SDM yang bertugas untuk mengode diagnosis, tidak adanya Standard Operating Procedure SOP untuk pengodean diagnosis, data diagnosis dan kodenya yang ada di sistem informasi manajemen puskesmas SIMPUS tidak lengkap, serta tidak optimalnya penggunaan buku ICD-10 sebagai panduan untuk mengode diagnosis penyakit. Kata Kunci ICD-10, keakuratan kode diagnosis, puskesmas. ABSTRACT The disease classification system is a grouping of similar diseases with the International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problem Tenth Revisions ICD-10 for terms of diseases and problems related to health. The application of coding must comply with ICD-10 in order to obtain an accurate code because the results are used for indexing disease records, national and international reporting of morbidity and mortality, analysis of health care costs, as well as for epidemiological and clinical research. The purpose of this study was to determine the accuracy of the disease diagnosis code based on ICD-10 at the Dinoyo Public Health Center, Malang City in 2021. This study used a qualitative type of research with a cross sectional design. The object population in this outpatient study were all outpatient medical record files in the period from January to June 2021, while the subject population was all doctors and nurses. The sample in this study found 385 medical record files using simple random sampling technique while the sample subjects were 2 doctors and 2 nurses. The results of the analysis show that the number of accurate codes is 174 codes and 211 codes are not accurate There are several factors that cause the inaccuracy of the diagnosis code at the Dinoyo Public Health Center, Malang City, including the incompatibility of HR qualifications to code the diagnosis, the absence of a Standard Operating Procedure SOP for diagnosis coding, the diagnosis data and the code in the puskesmas management information system SIMPUS is incomplete. , and the use of the ICD-10 book is not optimal as a guide for coding disease diagnoses. Keywords ICD-10, accuracy of diagnosis code, puskesmas. UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN MELALUI PENGENDALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI PUSKESMAS ARDIMULYO SINGOSARI
kode icd 10 konsultasi kesehatan